Tanam melati di ruma-ruma
Ubur-ubur sampingan dua
Kalau mati kita kita bersama
Satu kubur kita berdua
Ubur-ubur sampingan dua
Tanam melati bersusun tangkai
Satu kubur kita berdua
Kalau boleh bersusun bangkai
Tanam melati bersusun tangkai
Tanam padi satu-persatu
Kalau boleh bersusun bangkai
Daging hancur menjadi satu
Tanam padi satu-persatu
Anak lintah dalam dunia
Daging hancur menjadi satu
Tandanya cinta dalam dunia
Jika roboh kota Melaka
Papan di Jawa saya tegakkan
Jika sungguh Kanda berkata
Badan dan nyawa saya serahkan
Ikan dilaut asam di darat
Dalam kuali bertemu jua
Hati terpaut janji diikat
atas pelamin bertemu jua
Amat garang datuk Bentara
Musuh melanggar habis dibenam
Dulu seorang kini berdua
Hidup bersama susah dan senang
Dengarlah ini ayah berpesan
Anak menantu, ayah ingatkan
Berkasih saying sesame insan
Jangan cepat menjadi bosan
Dari Banten ke Tanjung kandis
Berlayar ditumbang angin utara
Lagi berhadapan mulutnya manis
Balik belakang lain bicara
Ambil puan dari Marinda
Pandan di Jawa saya rebahkan
Jika tuan membawa adinda
Badan dan nyawa saya serahkan
Ambil puan di atas batu
Hendak berlayar ke benua Jawa
Jika tuan berkata begitu
Esok hari Kakanda bawa
Anak belida memakan kanji
Pandan di Jawa diranggungkan
Jika Kakanda mungkirkan janji
Badan dan nyawa menanggungkan
Terang bulan terang ke paya
Raja Mesir bertenun kain
Tuan dipandang bertambah caya
Rasaku tidak pada yang lain
Aci-aci ke Bangkahulu
Seri padaku panglimanya
Jika kasih sabar dahulu
Nantikan saja ketikanya
Pantun Saling Berjanji
My Blog
angan angan,
cinta,
ikatan,
ingkar,
janji,
Kumpulan pantun,
Pantun,
perjanjian,
rela,
saling berjanji,
Sastra,
sayang
Selasa, 25 Mei 2010
2 Komentar untuk "Pantun Saling Berjanji"
Wow pantunnya keren, dari mana disebutkan dong, aku pernah baca pantun ini. Salam jendelakatatiti.wordpress.com
Hmm.... dari mana ya?!! Udah lupa aq. Ni copy paste dari website ku dulu disini Facetronic.
Makasih kunjungannya.